UNESA Surabaya Kenalkan Inovasi Teknologi untuk Monitoring Kualitas Air di Gunungkidul

0

UNESA Surabaya memasang teknologi pemantauan air bersih di Gunungkidul.

YOGYAKARTA – Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) melakukan sosialisasi mengenai karakteristik kualitas air karst, serta satu inovasi teknologi untuk monitoring kualitas air dan sistem manajemen air minum. Sosialisasi dilaksanakan dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dan ditujukan pada masyarakat pengguna air dari Spamdus Genjahan.

Kegiatan tersebut diadakan di Balai Pedukuhan Genjahan, Desa Genjahan, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, Rabu (20/10/2021)

Hadir pada acara tersebut, Kepala Desa Genjahan Agung Nugraha, S.E. dan Kepala Pedukuhan Genjahan Kandung Subagyo.

Agung Nugraha mengatakan, Desa Genjahan telah memiliki satu sistem Spamdus dan dua Spamdes. Spamdus Genjahan dikelola masyarakat pedukuhan setempat.

Pelaksanaan sosialisasi dilakukan dalam dua kelompok PKM, yang masing-masing diketuai Drs. Agus Sutedjo M.Si., dan Dr. Eko Budiyanto, M.Si.

Kelompok pertama membawakan tema tentang karakteristik kualitas air dan upaya pelestarian air bawah tanah karst. Sementara kelompok kedua memberikan pengenalan dan penerapan aplikasi sistem monitoring kualitas air dan sistem manajemen air minum.

Agus Sutedjo menjelaskan, kualitas air bawah tanah karst bersifat dinamis yang disebabkan karakteristik batuan dasarnya.

“Dengan kegiatan ini, masyarakat mendapatkan penjelasan terkait parameter kualitas air bersih dan air minum yang perlu diketahui masyarakat,” ungkap Agus.

Sementara, Eko Budiyanto mengenalkan satu inovasi teknologi yang diaplikasikan dalam jaringan dan pengelolaan air minum di Spamdus Genjahan. Sistem tersebut dinamai “Smart Water Quality Monitoring and Management System,” berupa satu sistem jaringan sensor kualitas air beserta aplikasinya.

“Jaringan sensor kualitas air dipasang pada sistem jaringan distribusi air untuk memantau nilai pH, TDS, Turbidity, dan temperatur air dalam jaringan tersebut. Data kualitas air yang terpantau oleh sensor dikirim ke server geo.fish.unesa.ac.id di kampus Universitas Negeri Surabaya. Selanjutnya disebarkan ke masyarakat menggunakan sistem aplikasi,” jelasnya.

Ia menambahkan, perangkat dan aplikasi yang dikembangkan tim dari Pendidikan Geografi Unesa ini memberikan kemanfaatan dalam pemantauan kualitas air secara real time serta untuk keperluan pengelolaan. Dengan sistem tersebut, masyarakat pengguna bisa melaporkan meter pemakaiannya setiap bulan secara mandiri, laporan gangguan, serta memantau tagihan bulanannya secara mudah. Sistem ini juga memberikan kemudahan bagi pengelola spamdus. Terutama terkait dengan teknis administrasi pemakaian air dan pelanggan.

PKM kali ini mendapatkan respons positif dari masyarakat pengguna air, pengelola spamdus, serta tokoh masyarakat pedukuhan Genjahan. Terutama mengenai penerapan sistem monitoring kualitas air dan sistem manajemen.

Suparno, mantan Kepala Dukuh Genjahan menyatakan, inovasi teknologi ini sejalan dengan kebutuhan dari spamdus Genjahan.  Penerapan teknologi tersebut merupakan jawaban dari satu bagian permasalahan yang ada di spamdus Genjahan.

“Terutama kebutuhan rutinitas pemantauan kualitas air dan sistem manajemen administrasinya,” katanya.

Suhartono, pengelola Spamdus Genjahan menambahkan, sistem tersebut memberikan kemudahan dalam dua bulan uji coba yang dilakukan pada Agustus dan September 2021.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *