RUPST BSI Bakal Perkuat Transformasi Digital and Culture

0

Layanan dari perbankan BSI cukup bagus dan ramah.

JAKARTA – Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) adalah perseroan berkomitmen memperkuat transformasi digital dan culture. Semua itu untuk merealisasikan visi sebagai Top Ten Global Islamic Bank di 2025.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengapresiasi hasil keputusan RUPST yang digelar di Jakarta, Senin (22/5/2023), karena mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham pada manajemen dalam mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perusahaan ke depannya, melalui transformasi digital dan culture. Ia berharap, ke depan perbankan syariah akan berkembang menjadi prioritas pilihan masyarakat dan menjadi institusi yang kompetitif, bukan hanya sebagai alternatif layanan perbankan yang dipilih masyarakat.

“Sejalan dengan dukungan pemegang saham dan momentum pertumbuhan ekonomi, kami meyakini kinerja BSI akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan agar bisa memenuhi ekspektasi nasabah dan seluruh stakeholder perseroan,” papar Hery, saat Press Conference Hasil RUPST PT Bank Syariah Indonesia Tbk tahun buku 2022.

Di sisi lain, BSI juga mengoptimalkan potensi pengembangan Islamic Ecosystem dalam negeri. Mulai dari peningkatan literasi keuangan syariah, menyasar ekosistem Ziswaf, masjid, pendidikan, kesehatan, dan industri manufaktur lainnya.

RUPST BSI menghasilkan keputusan sejumlah agenda lain. Yakni, persetujuan dan pengesahan laporan tahunan keuangan perseroan tahun buku akhir Desember 2022, persetujuan penggunaan laba bersih tahun 2022, penunjukkan kantor akuntan publik, remunerasi direksi, komisaris dan Dewan Pengawas Syariah, Laporan Penggunaan Dana Hasil Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I), persetujuan Rencana Aksi (Recovery Plan) perseroan, serta persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan.

Pada RUPST tersebut, pemegang saham menyetujui membagikan dividen tunai sebesar 10% dari laba bersih perseroan pada tahun 2022 atau sekitar Rp 426.018.167.789,- yang ekuivalen dengan Rp 9,24 per lembar saham. Kemudian, penggunaan 20 % laba bersih perseroan untuk tahun buku 2022 disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan. Adapun 70 % akan dialokasikan sebagai laba ditahan.

Sepanjang 2022 yang merupakan tahun kedua BSI beroperasi, perseroan mencatat kinerja yang solid dan impresif. Laba bersih BSI tercatat mencapai Rp 4,26 triliun atau tumbuh 40,68% secara year on year (yoy). Dari sisi bisnis intermediasi, realisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 12% (yoy) menjadi Rp 261,49 triliun. Adapun, realisasi penyaluran pembiayaan tumbuh 21% (yoy) menjadi Rp 208 triliun.

Perseroan juga mampu mengelola kualitas aset. Ini terlihat dari penurunan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF). NPF gross BSI pada 2022 berada di level 2,42%, turun dari 2,93% pada tahun sebelumnya. NPF nett juga susut menjadi 0,57%. Sedangkan pencadangan yang digambarkan melalui NPF Coverage naik dari 148,87% menjadi 183,12%.

Menurut Hery, capaian yang impresif pada tahun kedua kelahiran BSI merupakan hasil kerja yang solid dan strategi respons yang tepat (strategic response) di tengah berbagai tantangan ekonomi pada 2022. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *