KBRI Beijing Kembali Percayai UNY Mengadakan Pelatihan Kepemimpinan
YOGYAKARTA – Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) kembali dipercaya KBRI Beijing untuk mengadakan Series of Capacity Building Training for Principals and Native Mandarin Teachers in Indonesia. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring, sejak Senin(13/6/2022) hingga Sabtu depan (18/6/2022). Pelaksanaan acara tersebut, UNY menggandeng ASEAN China Centre (ACC) dan Center For Language Education And Cooperation (CLEC).
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok Djauhari Oratmangun mengatakan, program ini merupakan kolaborasi antara KBRI Beijing dengan ASEAN China Centre dan Centre of Language Education and Cooperation.
“Ini adalah kedua kalinya kami mengadakan pelatihan kepemimpinan bagi kepala sekolah untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” ungkap Djauhari Oratmangun.
Djauhari juga mengapreasi kolaborasi antara China dan Indonesia tersebut dan berharap bisa meningkatkan kerja sama bagi kedua negara. Ia berharap agar kegiatan ini bisa meningkatkan kegiatan learning teaching dan pembelajaran Bahasa Mandarin sekaligus belajar tentang China dan budayanya.
“Merupakan kerja sama potensial di masa yang akan datang termasuk research institution, karena hubungan antara Indonesia-China telah berjalan puluhan tahun,” ujarnya.
Sementara itu, Secretary General of ASEAN China Centre (ACC) Chen Dehai mengaku mendukung kegiatan training bagi kepala sekolah dan guru di Indonesia tersebut. Ia senang kegiatan itu diikuti lebih dari 500 orang peserta.
“Kami menghargai keinginan anda untuk belajar tentang China dan bahasanya” kata Chen Dehai.
Ia berharap, kerja sama antara KBRI Beijing, Kementerian Pendidikan China, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI, ACC dan CLEC tersebut lebih dipererat pada masa yang akan datang.
Chen Dehai meminta pada masa yang akan datang bisa terjadi pertukaran people to people untuk kegiatan kedua negara tersebut. Untuk recovery ekonomi China, ia menegaskan, tetap membuka kerja sama tersebut pada masa depan.
Ma Jianfei dari CLEC berharap, training ini berjalan sukses dan berterima kasih dilibatkan dalam acara ini, karena CLEC sering mengadakan training Bahasa Mandarin bagi guru.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemedikbudristek Iwan Syahril, Ph.D berterimakasih pada mitra kegiatan dari China yang berkolaborasi pada acara bagi guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kompetensi dalam manajemen sekolahnya.
“Terimakasih pada KBRI Beijing yang memberikan pelatihan kepemimpinan dan masuk dalam program prioritas nasional partisipasi belajar merdeka belajar,” ujar Iwan Syahril.
Kegiatan ini penting dan mendukung program kementerian untuk transformasi pendidikan dan meningkatkan kualitas layanan pada siswa. Praktik pelatihan seperti ini adalah konsep besar dalam merdeka belajar kampus merdeka, yang melibatkan lintas sektoral. Yakni, lembaga pemerintah dan masyarakat secara umum.
Ia berharap pada guru yang mengikuti pelatihan agar tidak segan berbagi pengalaman dan menularkannya pada guru-guru yang lain.
Kegiatan ini diinisiasi bidang Perencanaan dan Kerja Sama, khususnya Bidang Kemitraan Luar Negeri UNY. Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UNY Prof. Siswantoyo mengucapkan terimakasih atas kepercayaan KBRI dan Center For Language Education And Cooperation (CLEC) untuk melaksanakan pelatihan kepemimpinan bagi kepala sekolah dan pelatihan Bahasa Mandarin bagi guru. “Kegiatan ini adalah untuk memperbaiki sumber daya manusia” kata Siswantoyo.
Pelatihan diikuti 104 dosen perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS), serta 143 guru taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menegah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) dari seluruh Indonesia.
Pelatihan kepemimpinan bagi kepala sekolah dibagi menjadi dua kelas pelatihan. Yakni, Pelatihan Kepemimpinan Tingkat 1 yang dikhususkan bagi peserta yang baru pertama kali mengikuti pelatihan kepemimpinan. Peserta pelatihan ini terdiri dari 162 orang kepala sekolah dari sekolah di seluruh Indonesia.
Kemudian, Pelatihan Kepemimpinan Tingkat 2 yang diperuntukkan bagi peserta yang sudah pernah mengikuti pelatihan tingkat 1. Peserta berjumlah 116 orang kepala sekolah dari berbagai wilayah Indonesia.
Siswantoyo juga membuka peluang berlolaborasi dalam bidang pendidikan dengan para kepala sekolah yang ikut dalam kegiatan tersebut pada masa mendatang.(*)