Prof. Ambar Anjurkan Membatalkan Puasa dengan Kurma

0

Guru Besar UWM Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Ambar Rukmini, M.P

YOGYAKARTA – Tradisi orang berbuka berpuasa banyak yang mengkonsumsi kurma. Seperti diketahui, kurma yang mengandung kalori tinggi. Ini bisa dimanfaatkan dengan cepat oleh tubuh, karena energinya bisa langsung. Karakter kurma tersebut bisa menjadikan tubuh lebih bugar usai mengkonsumsi buah, dan potensial bisa terhindar dari radikal bebas.

Pakar Teknologi Pangan Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta Prof. Dr. Ir. Ambar Rukmini, M.P menyatakan, orang berpuasa saat berbuka mengkonsumsi tiga butir kurma setara dengan makan satu piring nasi.

“Sebutir kurma memiliki berat sekitar delapan gram. Kandungan kalori sekitar 23 kilo kalori (kkal), yang berasal dari 96% karbohidrat, 3% protein, dan 1% lemak,” ungkap Dosen Program Studi Teknologi Pangan Universitas UWM Yogyakarta ini, Senin (04/04/2022).

Prof. Ambar menambahkan, bila diurai lebih rinci, kandungan gizi kurma per 100 gramnya (± 13 butir) adalah 63,35 gram gula; 8 gram serat; 2,45 gram protein; 0,39 gram lemak; 2 miligram Natrium; 656 miligram Kalium, dengan kalori total sebesar 299 kkal.

“Jadi, seorang mengonsumsi tiga butir kurma untuk membatalkan puasa, secara cepat sudah mengonsumsi sekitar 70 kkal yang setara dengan sepiring nasi,” paparnya.

Yang istimewa, ungkap Prof. Ambar, kalori kurma bisa dimanfaatkan dengan cepat oleh tubuh karena energinya dapat langsung diserap.

“Kalau kita buka puasa mengonsumsi kurma dalam sekejap bisa menjadikan tubuh lebih bugar. Hal inilah yang menjadi dasar dalam anjuran untuk membatalkan puasa saat berbuka dengan tiga butir kurma,” tegasnya.

Selain kadar kalorinya tinggi, kurma mengandung berbagai vitamin yang diperlukan tubuh. Setiap 100 gram kurma mengandung 9 IU vitamin A; 0,05 miligram vitamin B1; 0,06 miligram vitamin B2; dan 1,2 miligram vitamin B3. Kemudian di dalam kurma terdapat vitamin C dalam jumlah cukup tinggi. Komposisi vitamin A dan vitamin C sangat manfaat bagi kesehatan tubuh, yang dapat berperan sebagai antioksidan.

“Saya mengategorikan kurma merupakan makanan yang baik untuk dikonsumsi setiap hari, tidak hanya saat menjalankan ibadah puasa saja,” katanya.

Alumni Fakultas Teknologi Pertania Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) ini merinci keunggulan lainnya dari buah kurma berupa serat polifenol. Serat itu sangat membantu proses pencernaan makanan.

“Serat merupakan komponen pangan yang tidak bisa dicerna oleh sistem pencernaan manusia, tetapi keberadaannya dapat membuat lambung dan usus menjadi meruah (bulky), sehingga gerak peristaltiknya menjadi lebih teratur. Hal ini sangat membantu mengefektifkan proses pencernaan yang terjadi, sehingga zat gizi yang terkandung dalam makanan bisa terserap tubuh dengan lebih sempurna,” katanya.

Guru besar pertama dari dosen tetap di UWM Yogyakarta ini menyatakan, kondisi gerak peristaltik lambung dan usus yang teratur pasca mengkonsumsi kurma bisa mencegah konstipasi atau sembelit dan potensial mencegah terjadinya kanker colon (usus besar), ambeien, mengendalikan diabetes dengan menurunkan kadar gula darah yang tinggi, serta bisa mengikat kolesterol, sehingga kadar kolesterol darah menjadi lebih terjaga.

Kurma juga mengandung mineral berupa kalsium dan magnesium, yang berperan menjaga kontraksi otot, jantung, sistem saraf, serta bersama-sama Natrium mampu menyeimbangkan metabolisme tubuh. Sedangkan magnesium sangat diperlukan dalam proses penghasilan energi serta berperan dalam pembentukan struktur tulang dan juga pembentukan DNA. Kalsium dan Magnesium sangat berguna dalam perkembangan tulang dan gigi, serta mampu mengurangi peradangan dalam tubuh.(*)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *