Ajarkan Ilmu Tiger dan Buat Resolusi, Dedy Budiman Lakukan Roadshow
YOGYAKARTA – Champion Sales Trainer sekaligus founder Asosiasi Komunitas Sales Indonesia (KOMISI) Dedy Budiman MPd melakukan road show ke lima kota dalam upayanya menyebarkan pengetahuan dan jurus jitu soal pemasaran di tahun 2022.
Sebagai kota pertama, Yogyakarta, Dedy Budiman mengisi acara networking dinner for sales di Khas Tugu Hotel Yogyakarta (07/01/2022) dengan membagikan materi berjudul Sell Like A Tiger. Setelah dari Yogyakarta, Dedy Budiman akan melanjutkan ke Jakarta (11/01/2022), Malang (14/01/2022), Semarang (21/01/2022), dan Bali (29/01/2022).
“Membangun komunitas sales itu tidak mudah. Banyak stigma negatif yang ditujukan pada profesi sales, karena ada sales yang merusak citra profesinya dengan berjualan menghalalkan segala cara yang tidak simpatik, kurang etis, dianggap tipu tipu, manis dimulut dan orientasi memanipulasi,” ungkap Dedy saat acara.
Selain itu, pria yang juga founder Sales Director Indonesia (SDI) dan Agmari (Asosiasi Guru Marketing Indonesia) ini menambahkan, banyak sekali orang sales yang cenderung susah diajari, tidak mau ikut training, malas membaca buku, dan merasa paling pintar sendiri.
“Itulah yang menjadi kegelisahan saya dan mengajak teman-teman yang memiliki pendapat serupa untuk melahirkan komunitas sales pada tanggal 11 bulan 11 tahun 2011 untuk memunculkan profesi sales yang terhormat, bermartabat, dan membanggakan,” kenang Dedy.
Menurut Dedy, seorang sales harus memiliki kesamaan seperti tiger, Melihat sifat tiger, lanjut Dedy, semua mengenal keganasannya. Namun, bagi sales, tiger yang dimaksud adalah akronim dari huruf yang ada, TIGER. Ini kepanjangan dari terlatih, ingatan kuat, gerakannya cepat, energinya besar, dan rencananya matang.
Pada kesempatan tersbeut, Dedy tidak lupa menjelaskan kiat-kiat penolakan dari customer, cara menghadapi hambatan berjualan, serta hal baru yang bisa menjadi inspirasi.
“Ada ilmu PASTI dalam berjualan. Semua sales harus siap dengan ilmu pasti tersebut. Apakah ilmu PASTI-nya? Yaitu, PASTI pernah ditolak. Jadi, karena ada ilmu pasti itu, seorang sales memiliki taktik jitu menghadapi penolakan, jangan baper kalau ditolak gara-gara produknya dianggap mahal, emak emak yang jualan di pasar aja, jualan sayur kangkung lima ribuan juga ada yang tega menawar dan sering batal gara-gara gak mau turun harga, padahal untungnya gak sampai seribu. Artinya apa? Pasti ditolak menjadi bagian tak terpisahkan dari seorang sales,” papar Dedy.
Sementara itu, Ketua Divisi Vokasi Komisi Pusat Sekar Tyas Nareswari mengungkapkan, acara tersebut diikuti 65 sales person. Sekar yang juga Store Manager Ace Hardware ini memaparkan, rangkaian acara diawali perkenalan beberapa peserta yang hadir. Di antaranya, Abdul Muis, Store Manager Kenari Djaya, Lilim perwakilan Bling (PT Web Proteksi Solusindo, pialang Asuransi), serta Guntur Widodo dari Garudafood SNS.
“Kita aminkan resolusi Pak Dedy pada tahun 2022 yang akan mendidik 5.000 pelajar SMK dan Mahasiswa di seluruh Indonesia, agar mau menjadi sales tangguh, melalui divisi vokasi KOMISI yang memiliki banyak agenda di setiap bulan,” kata Sekar yang didapuk memandu acara.
Sedangkan Ketua Komisi DPD Yogyakarta Anastasia Setyo Lestari menerangkan, ajang berkumpulnya para sales ini menjadi sarana membuka networking sesama sales dan banyak keuntungan jika antarsales saling terkoneksi dalam wadah besar komunitas.
Pada kesempatan tersebut, Anastasia yang juga Bisnis Manager Koala Plus ini memperkenalkan pengurus KOMISI DPD Yogyakarta, wakil ketua Himawan Adi yang juga co-founder Blackbone Coffe, Sekretaris Dian Christanti dari Bank DBS, Bendara Shanty Tambunan yang sehari-hari sebagai Manager OYO, Humas Mary Elizabeth yang juga distributor Coffee Maudong dan Tenaga Sales Pegadaian, serta Windhy Setyahadi, selaku digital marketing yang juga leader di PT. Moladin (platform digital yang membantu menengahi debitur ke multifinance).
“Kami berbahagia teman-teman profesi sales bisa hadir. Mari kita bertekad bersama menambah ilmu, menjaga profesi sales sebagai pilihan yang terhormat, dan meraih prestasi melampau target penjualan,” kata Anastasia, yang juga lulusan Fakultas Psikologi Universitas Soegiyopranoto Semarang.(*)