Pemerintah Kota Yogyakarta Gandeng Balai Bahasa DIY, Tingkatkan Kemahiran Berbahasa Indonesia ASN untuk Pelayanan Publik Lebih Baik

0
dinaskebud_4

Salah satu peserta simulasi uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI) ASN di Pemerintah Kota Yogyakarta.

YOGYAKARTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan kemampuan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Ini dikhususkan saat memberikan pelayanan publik.

Peningkatan tersebut diwujudkan melalui berbagai program, termasuk Sosialisasi dan Simulasi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) yang diikuti perwakilan ASN dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Yogyakarta.

Agenda ini merupakan wujud kerja sama Pemkot Yogyakarta dengan Balai Bahasa DIY. Adapun nara sumber sosialisasi dan pendamping simulasi UKBI juga berasal dari pejabat fungsional widya bahasa Balai Bahasa DIY.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Tri Sotya Atmi menegaskan, pentingnya kemahiran berbahasa Indonesia bagi ASN.

“Bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas nasional dan perekat keberagaman bangsa. Sebagai kota budaya, Yogyakarta memiliki tanggung jawab istimewa dalam melestarikan Bahasa Indonesia sekaligus memperkuat identitas nasional. ASN di lingkungan Pemkot Yogyakarta harus menjadi teladan dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam penyusunan dokumen, komunikasi publik, maupun pelayanan masyarakat,” jelas Tri Sotya saat memberikan sambutan pada kegiatan UKBI di Taman Pintar Yogyakarta, Rabu (22/1/2025).

Tri Sotya menambahkan, penggunaan Bahasa Indonesia secara profesional bisa  memperkuat tata kelola pemerintahan yang transparan, inklusif, dan berorientasi pada kualitas layanan publik.

“Dengan berbahasa Indonesia secara profesional, kita mendukung pelayanan publik yang komunikatif dan jelas, serta mengukuhkan Yogyakarta sebagai pusat budaya nasional,” ungkapnya.

Ia juga berharap, ASN Pemkot Yogyakarta mampu menjadi duta Bahasa Indonesia yang unggul, profesional, dan berbudaya, terutama dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Ini adalah bagian dari upaya memperkuat keistimewaan Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya yang menjunjung tinggi nilai-nilai bahasa dan budaya,” katanya.

Antusiasme Peserta UKBI

Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Ismawati Retno menyebutkan, kegiatan Sosialisasi dan Simulasi UKBI ini diikuti 57 peserta dari berbagai OPD di Pemkot Yogyakarta.

“Kegiatan ini baru pertama kali dilakukan di lingkungan ASN Pemkot Yogyakarta sebagai uji coba. Ternyata, peserta sangat antusias mengikutinya. Mereka ingin meningkatkan kemampuan dan kemahiran berbahasa Indonesia,” ungkap Isma-sapaan akrab Ismawati.

Dari hasil simulasi menunjukkan, 30 persen peserta meraih predikat “sangat unggul”, 25 persen “unggul.” Sementara, sisanya mendapat predikat “madya” dan “semenjana”.

Ke depan, Dinas Kebudayaan berharap kegiatan serupa bisa menjangkau lebih banyak peserta.

Selain UKBI, Dinas Kebudayaan juga telah menyelenggarakan Pawiyatan Jawi. Yakni, pelatihan busana, unggah-ungguh, dan pemahaman salah kaprah basa bagi ASN.

Program yang dilaksanakan akhir tahun 2024 tersebut bertujuan mendorong ASN meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan tetap memegang teguh nilai-nilai budaya lokal yang menjadi jati diri warga Kota Yogyakarta.

“ASN yang mengintegrasikan nilai-nilai budaya Jawa dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari akan berperan penting dalam membangun citra Yogyakarta sebagai daerah yang kuat berakar pada tradisi, namun tetap modern dan profesional dalam pelayanan,” ungkap Ismawati.

Para Peserta Merasakan Manfaat

Salah satu peserta dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Ani Lisnawati mengaku sangat terbantu dengan kegiatan UKBI ini.

“Ini sangat membantu kami untuk mendalami Bahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya bagi saya yang sering membuat surat menyurat dalam pelayanan masyarakat. Sebagai staf sekretariat, pendalaman Bahasa Indonesia sangat penting,” katanya.

Dengan berbagai program yang diinisiasi Dinas Kebudayaan, Pemkot Yogyakarta berharap mampu meningkatkan profesionalisme ASN sekaligus memperkuat identitas budaya lokal dalam setiap aspek pelayanan publik.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *