UPH Bareng Kemenparekraf Siap Cetak SDM Profesional Bidang Pariwisata

0
08- UPH dan Kemenparekraf

Universitas Pelita Harapan (UPH) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sepakat bekerja sama guna mencetak sumber daya manusia (SDM).

JAKARTA – Setelah fase pandemi Covid-19 membuat pariwisata Indonesia memasuki era baru.  Menyongsong usaha pariwisata yang kembali bangkit, Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta sepakat bekerja sama mencetak sumber daya manusia (SDM) yang profesional bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Rektor UPH Dr (Hon) Jonathan L Parapak mengakui, saat ini pariwisata tengah memasuki era baru, di mana sebelumnya pariwisata selalu berpusat ke Bali. Fenomena yang muncul sekarang, kini terpusat ke seluruh Indonesia dan saat memasuki dunia yang baru, perlu dipersiapkan tenaga-tenaga profesional.

“Saya yakin kita akan menciptakan insan-insan pariwisata terbaik, dengan Hospitour kita harap dapat melihat ke depan dan pariwisata akan bangkit. Kita semua menginginkan itu. Saya harap Fakultas Pariwisata di UPH ini juga selalu jadi yang terdepan,” kata Jonathan saat acara UPH Hospitour di Universitas Pelita Harapan, Lippo Village, Tangerang, Selasa (7/6/2022).

Hospitour sendiri digagas Fakultas Pariwisata UPH. Tujuannya, dalam upaya meningkatkan kesadaran kaum muda ikut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam menjalankan bisnis pariwisata yang berkelanjutan.

Tema yang diambil adalah ‘RESET’ (Reinforcing Economic Sustainability by Empowering Local Tourism). Tahun ini, Hospitour mengadvokasi pelaksanaan bisnis pariwisata berkelanjutan dan menghadirkan beragam acara. Di antaranya, talkshow bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Founder of Wahyoo Peter Shearer, Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH) Stephanie Riady, dan CEO Travacello Jonathan Thamrin.

Sementara itu, Dekan Fakultas Pariwisata UPH Prof Diena Mutiara Lemy menjelaskan, Hospitour merupakan acara tahunan yang merupakan ajang ujian yang terintegrasi bagi mahasiswa setelah belajar selama sekian tahun. Pada ajang ini, mahasiswa diuji dan ditantang menggelar event besar.

“Di sanalah mereka akan dinilai. Hospitour ini juga memberikan tempat bagi beberapa kampus pariwisata berkompetisi dan bertemu satu sama lain. Jadi Hospitour menjadi ajang atau tempat bersilaturahmi antar-stakeholder pariwisata. Kami senang setelah dua tahun menyelenggarakannya secara online, tahun ini dilakukan secara hybrid, pemirsanya jadi jauh lebih luas,” ungkapnya.

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, Kemenparekraf dan UPH bekerja sama secara holistik. Mulai dari pendidikan sampai kesiapan dari industri, research dan teknologi. Terutama digitalisasi dan isu-isu utama mengenai sustainability.

“Mudah-mudahan itu yang bisa kita dorong sebagai tatanan ekonomi dan pariwisata baru yang mampu menciptakan lapangan kerja baru dan berkualitas,” katanya.

Menteri Sandiaga juga berharap generasi muda dari UPH terus berinovasi, beradaptasi, dan berkolaborasi dalam bidang pariwisata dengan semangat 3G. yakni, gerak cepat, gerak Bersama, dan gaspol atau garap semua potensi.

“Kita melihat UPH di Fakultas Pariwisata ini kesiapan dari praktikum mulai dari kitchen sampai juga beberapa kolaborasi dengan pemerintah Australia. Saya harapkan ini menjadi kebangkitan industri pariwisata kita, karena banyak sekali lapangan kerja yang diciptakan di sini dan lulusan Fakultas Pariwisata UPH ini banyak yang terserap industry. Mereka bukan hanya mencari lapangan kerja tetapi justru menciptakan lapangan kerja,” ujar menteri.

Menurutnya, saat ini Indonesia butuh sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang profesional untuk mengembangkan dan memajukan sektor parekraf. Terutama usai pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, pembangunan pariwisata berkelanjutan menjadi suatu yang diperhitungkan. Khususnya, terhadap dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan saat ini dan masa depan.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *