Sandiaga: Bidik Wisatawan Singapura, Desa Kampung Tua Bakau Serip siap Dikunjungi
JAKARTA– Potensi wisatawan dari Singapura tengah dibidik objek wisata ini. Apalagi, desa wisata ini memiliki potensi wisata alam yang kuat, karena memiliki ekowisata hutan bakau Pandang Tak Jembu.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S. Uno mengungkapkan hal tersebut melalui akun Instagram (IG) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif @kemenparekraf.ri, Kamis (2/6/2022).
Menurut Sandiaga, Desa Kampung Tua Bakau Serip siap dikunjungi wisatawan mancanegara! Apalagi desa tersebut dekat dengan Singapura.
“Kami yakin, desa wisata adalah program tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu. Menjadi bagian dari kebangkitan ekonomi, terbukanya peluang usaha dan lapangan kerja baru yang akan mensejahterakan masyarakatnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tulisa Sandiaga.
ia juga melanjutkan, “Kami melihat @mangrovepandangtakjemu yang terletak di Nongsa, Batam ini memiliki banyak keunggulan memadukan antara ekowisata, konservasi dan edukasi. Sejalan dengan semangat kami di @kemenparekraf.ri yang mengedepankan pada aspek keberlanjutan lingkungan di era baru pasca pandemi ini.”
Sandiaga juga menyinggung soal Desa Kampung Tua Bakau Serip tersebut. Menurutnya, desa tersebut menjadi salah satu dari 50 Desa Wisata Indonesia terbaik 2022. Di Provinsi Kepulauan Riau sendiri, terdapat 23 desa wisata tersebar di berbagai lokasi.
Selain memiliki potensi wisata alam, karena memiliki ekowisata hutan bakau Pandang Tak Jemu, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip juga memiliki kekayaan tradisi budaya dan sektor ekonomi kreatif yang beraneka ragam. Seperti kerajinan tangan dari kerang dan eceng gondok, juga kuliner khas seperti olahan gonggong.
Desa Wisata ini juga memiliki keunggulan karena jarak yang cukup dekat dari Bandara Internasional Hang Nadim, sekitar 14,2 kilometer. Dengan keunggulan tersebut, Kampung Tua Bakau Serip sering menjadi destinasi studi banding bagi siswa sekolah dari Singapura.
“Bagian dari kebangkitan ekonomi kita dan ada beberapa terobosan yang kita bisa kolaborasikan dengan Konsulat Jenderal Singapura. Anak-anak sekolah yang libur di Singapura bisa mengunjungi Kampung Tua Bakau Serip dan belajar tentang konservasi, edukasi tentang ekonomi kreatif, budaya, dan lain sebagainya,” imbuh Sandiaga.
Desa wisata Kampung Tua Bakau Serip mempunyai riwayat unik. Kampung ini berada di Teluk Mata Ikan, Jalan Hang Lekiu Km. 4, Kelurahan Sambau, Nongsa, Kota Batam. Awalanya, kampung ini menjadi tempat pembuangan sampah. Kemudian, tahun 2018, pengelola kampung mengubah dari tempat pembuangan sampah menjadi desa wisata dengan pendekatan ekowisata.
Pengelola Kampung Tua Bakau Serip, Gery menjelaskan, sejarah kampung yang masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 ini mengungkapkan, awalnya sebagai warga setempat, ada keinginan menjaga dan melestarikan mangrove di pesisir Kota Batam tersebut.
Ekowisata mangrove di kampung tersebut menempati area seluas kurang lebih 7 hektare. Dalam area tersebut, ada berbagai fasilitas penunjang wisata, seperti panggung kesenian dan budaya. Ada juga tracking mangrove restoran seafood, selfie area, toko cinderamata, toko sewa alat, serta dilengkapi panggung pertunjukan seni dan wifi area. (*)