Dinas Kebudayaan Gelar Pelatihan, Siapkan Warga Kota Yogyakarta Ikut Kompetisi Bahasa dan Sastra
YOGYAKARTA – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menggelar Pelatihan Bahasa dan Sastra Jawa 2023 di Hotel Cavinton, Kota Yogyakarta. Agenda Pelatihan Bahasa dan Sastra Jawa ini merupakan awal persiapan dari rangkaian agenda Kompetisi Bahasa dan Sastra di Kota Yogyakarta tahun 2023.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti SSos MM berharap, pelatihan tersebut bisa meningkatkan kemampuan peserta dalam berbahasa dan sastra Jawa, sehingga siap mengikuti kompetisi Bahasa dan Sastra tahun 2023.
“Upaya nyata pelestariannya melalui generasi muda Kota Yogyakarta. Melalui pelatihan ini, juga diharapkan semakin mendekatkan generasi muda Kota Yogyakarta pada nilai budaya lokal yang dimiliki,” tegas Yetti, Selasa (9/5/2023).
Ditambahkan Yetti, agenda ini mampu membangun karakter Solah Bowo pada masyarakat Kota Yogyakarta, khususnya bagi generasi muda. “Kita harapankan, kegiatan ini bermanfaat bagi semua, tidak hanya meningkatkan skill, namun juga memberikan manfaat untuk bisa jadi profesi ataupun melestarikan Budaya Yogyakarta. Terimakasih atas dukungan semua pihak,” imbuhnya.
Sementara itu, Sastrawan Landung Laksono Simatupang mengungkapkan, pelatihan ini membawa peserta agar memiliki gagasan soal mendongeng. “Mendongeng tidak hanya untuk anak-anak, namun juga untuk dewasa. Pelatihan ini diperlukan untuk menjadi bekal ketrampilan,” tegasnya.
Ia menambahkan, mendongeng itu adalah bagaimana menyerap cerita, melisankannya kepada audiens, dan bagaimana bisa berbahasa tutur secara baik dan komunikatif. Dengan pelatihan tersebut, lanjut Landung, akan memberi cakrawala mendongeng itu seperti apa. “Aktivitas mendongeng sudah jarang. Pada masa lalu, orang tua memanfaatkan wahana dongeng untuk menyampaikan pesan moral dan budi pekerti. Sisi lokalitas dongeng sangat kuat dan bahasa pengantarnya adalah bahasa Jawa. Selain itu, juga ada tembangnya, dan ini tidak bakal tergantikan, baik oleh televisi maupun Youtube,” tegas Landung.
Diakui Landung, kearifan lokal tercermin dalam pemakaian bahasa. Sudah menjadi ciri khas Bahasa Jawa, saat bercakap dengan orang yang lebih tua atau orang tua, memakai Bahasa Jawa Kromo Alus. Di sini terlihat bahwa pemakaian strata Bahasa merupakan bentuk penghormatan pada pihak lain. “Kekhasan ini hanya ada pada Bahasa Jawa,” katanya.
Selain Landung, hadir para sastrawan dan praktisi yang bakal menjadi narasumber. Seperti Margareth Widi Pratiwi (maca cerkak dewasa), Arif Budiarto, Apri Nugroho, Yohanes Adi Satiyoko, Faisal Nur Singgih, Suhadi (mengisi alih aksara dewasa), Suwarto (maca geguritan dewasa), dan lainnya.
Penyelenggara menyiapkan 15 jenis pelatihan yang digelar. Mulai dari macapat, maca cerkak, maca geguritan, sesorah, alih aksara, hingga panatacara. Usia peserta untuk kategori umum semua usia, dewasa berusia 19-45 tahun, remaja dengan usia 13-19 tahun, dan anak dengan usia 6-13 tahun.
Pelatihan akan berlangsung lima hari, dari tanggal 9, 10, 11 dan 16, 17 Mei 2023. Sebelumnya, peserta diseleksi melalui pendaftaran, antara tanggal 22 Mei hingga 6 Juni 2023, kemudian seleksi video 15 dan 16 Juni 2023, seleksi langsung atau final tingkat Kota Yogyakarta pada 3-5 Juli 2023, kemudian pengiriman kontingen Kota Yogyakarta ke Kompetisi Bahasa dan Sastra tingkat DIY pada 24 – 28 Juli 2023.(*)