Superbank, Nama yang dipilih Menggantikan PT Bank Fama Internasional

0

Bank Fama berubah nama menjadi Superbank dan fokus sebagai bank digital.

JAKARTA – PT Bank Fama International (Bank Fama) bergerak maju. Bank swasta tersebut resmi mengumumkan perubahan nama menjadi PT Super Bank Indonesia (Superbank).

Langkah tersebut sekaligus mempertegas komitmennya memperluas akses ke layanan finansial bagi lebih banyak masyarakat Indonesia dengan bertransformasi menjadi bank dengan layanan berbasis digital.

Superbank hadir untuk memanfaatkan potensi pasar perbankan digital Indonesia yang sangat besar, aktif berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberdayakan seluruh masyarakat dengan menghadirkan produk keuangan sederhana, transparan dan fleksibel, dengan memanfaatkan teknologi terbaik serta mendorong literasi keuangan.

Bankir yang ditunjuk sebagai direktur utama adalah Tigor M. Siahaan. Ia diamanati memimpin perjalanan transformasi digital Superbank, mengandalkan kapabilitas teknologi terdepan di industri yang didukung salah satu ekosistem terluas dan terkuat di Asia Tenggara yang meliputi Grup EMTEK, Grab, dan Singtel.

Industri perbankan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Simpanan nasabah di bank umum di Indonesia terus meningkat, mencapai Rp 8.203 triliun pada tahun 2022. Artinya, tumbuh lebih dari 8% dibandingkan 2021.

Demikian juga dengan nilai transaksi perbankan digital pada tahun 2022 meningkat 28,72% year-on-year (yoy) menjadi Rp 52.545,8 triliun. Nilai transaksi perbankan digital tersebut diproyeksikan akan tumbuh 22,13% hingga mencapai Rp 64.175,1 triliun pada 2023.

Superbank diharapkan bisa menjangkau jutaan UMKM dan nasabah ritel melalui ekosistem luas yang dimiliki Grup EMTEK, Grab, dan Singtel. Termasuk di antaranya jutaan penikmat multi-platform media dan jutaan penjual online allcommerce untuk Grup EMTEK, jutaan pengguna platform Grab di Indonesia, termasuk mitra pengemudi, merchant, dan agen Grab, serta jutaan pelanggan seluler dan bisnis di 21 pasar global untuk Singtel yang mencakup seluruh Asia Tenggara.

“Kami sangat antusias dengan perubahan nama menjadi Superbank. Ini merupakan tonggak penting perjalanan kami menjadi bank dengan layanan berbasis digital, yang didukung penuh mitra ekosistem kami sejak awal. Kami berharap bisa menjadi bank yang selalu bisa diandalkan nasabah untuk memberikan panduan dan dukungan keuangan guna memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, hingga membantu mencapai aspirasi besar mereka. Momen ini juga memperkuat komitmen kami dalam memperluas akses ke pembiayaan yang mudah dan bertanggung jawab bagi segmen underbanked untuk membantu mewujudkan potensi penuh pertumbuhan dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” tegas Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan, Senin (20/2/2023).

Tigor meneruskan, Indonesia memiliki populasi underbanked terbesar di Asia Tenggara. Termasuk di antaranya UMKM dan nasabah retail dari segmen underbanked dengan beberapa sumber pendapatan, namun tetap membutuhkan pinjaman untuk bisa mengembangkan usahanya.

“Segmen UMKM dan nasabah retail inilah yang menjadi target pasar utama kami. Dengan meningkatkan akses finansial ke segmen ini, kami bisa mendukung produktivitas mereka sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Tigor.

Sementara itu, Chief Executive Officer PT Elang Mahkota Teknologi (Grup EMTEK) Alvin Sariaatmadja mengatakan, pihaknya melihat perkembangan era digitalisasi sektor keuangan di Indonesia menjadi momen bagi Emtek untuk bisa berkontribusi dalam meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik lagi melalui teknologi.

“Nantinya, kami akan wujudkan melalui berbagai pelayanan dari Superbank. Kami melihat tambahan bank dengan layanan berbasis digital ke dalam ekosistem akan membuat bisnis Emtek semakin sustainable. Kami juga akan mengajak seluruh stakeholder bagian dari ekosistem untuk merasakan manfaat dari pelayanan bank ini. Terakhir, yang tidak kalah penting, kami sangat antusias dengan Superbank atas keberadaan para partner dan manajemen yang memiliki track record luar biasa di bidangnya,” papar Alvin.

Pada kesempatan yang sama, Chief Operating Officer (COO) Grab Alex Hungate mengatakan, Grab bangga bisa mendukung misi Superbank mendorong inklusi keuangan yang lebih luas bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Indonesia memiliki populasi underbanked yang besar, termasuk mitra pengemudi dan mitra merchant di platform kami. Kami berharap keahlian di bidang teknologi, consumer insights, dan pengalaman menyediakan layanan keuangan di kawasan Asia Tenggara akan memperkuat Superbank membantu pelanggan mencapai kesejahteraan ekonomi yang lebih baik,” tegas Alex.

Group Chief Financial Officer Singtel Group Arthur Lang menambahkan, mendemokratisasi akses keuangan merupakan misi yang sejalan dengan tujuan grup Memberdayakan Setiap Generasi dengan memanfaatkan kekuatan transformatif teknologi dalam membuka peluang baru dan menciptakan dunia yang lebih baik yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi semua orang.

“Kami berharap bisa memanfaatkan keahlian digital dan jaringan kemitraan kami sebagai perusahaan teknologi terkemuka dalam mempercepat upaya Superbank menghadirkan layanan dan solusi perbankan digital yang mudah diakses bagi masyarakat Indonesia,” kata Arthur Lang.

Tigor menambahkan, dengan memanfaatkan berbagai aset data, teknologi, dan jaringan yang kuat dari ekosistem yang merupakan salah satu aset terluas dan paling beragam di industri, dirinya percaya mereka memiliki pondasi yang kokoh dalam menawarkan sesuatu yang berbeda di pasar dan mengembangkan bisnis kami lebih lanjut.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *