Menteri Trenggono Ajak Investor Garap Potensi Industri Pengolahan Rumput Laut di Indonesia

0

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono (kedua dari kanan) usai membuka Seaweed Investment Forum + Festival (SIFFEST) 2022.

SURABAYA – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengajak pelaku usaha atau investor untuk menggarap potensi industri pengolahan rumput laut di Indonesia. Tujuannya, meningkatkan daya saing dan nilai ekspor produk tersebut di pasar dunia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Trenggono saat membuka Seaweed Investment Forum + Festival (SIFFEST) 2022 bertema Investasi & Inovasi Bisnis Emas Hijau Indonesia yang berlangsung hybrid dari Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/11/2022).

“Saya berharap kegiatan ini bisa menjadi wadah temu bisnis dan investasi bagi para pemangku kepentingan dalam rangka menarik minat investasi dan pengembangan usaha rumput laut nasional,” papar Menteri Trenggono.

Ia meneruskan, Indonesia merupakan produsen rumput laut tropis terbesar di dunia dengan jumlah produksi mencapai 9,6 juta ton per tahun. Rumput laut termasuk unggulan ekspor produk perikanan Indonesia. Bahkan, saat marak-maraknya penyebaran pandemi Covid-19 yang mengakibatkan merosotnya perekonomian global, usaha rumput laut ternyata mampu bertahan.

Sampai September 2022, lanjut Menteri Trenggono, tercatat volume ekspor rumput laut Indonesia pada angka 180,6 ribu ton dengan nilai mencapai USD 455,7 juta. Adapun negara tujuan utama ekspor adalah Tiongkok. Jumlah tersebut meningkat 93 persen dibanding periode sama tahun 2021. Namun yang menjadi tantangan, sebagian besar produk ekspor masih didominasi rumput laut kering sebesar 93,2%. “Ini menunjukkan nilai tambah rumput laut belum dimanfaatkan sepenuhnya di dalam negeri,” katanya.

Dengan berkembangnya inovasi dan teknologi, Menteri Trenggono menyatakan, rumput laut sebenarnya bisa diolah menjadi beragam produk bernilai tambah dan manfaat serta memiliki nilai ekonomis tinggi. Di antaranya menjadi bahan pangan dan nonpangan, seperti pakan ternak/ikan, pupuk, kosmetik, dan juga farmasi. Rumput laut juga mampu menyerap karbon

“Bila komoditas rumput laut ini ditekuni secara serius, Indonesia bisa menjadi champion rumput laut dunia. Oleh sebab itu, KKP menetapkan kebijakan yang holistik dari hulu-hilir dalam pengembangan rumput laut Indonesia, kemudian menjadi satu kawasan ekonomi khusus, sehingga mampu meningkatkan daya saing secara nasional dan global,” katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi digelarnya SIFFEST 2022 mengingat besarnya potensi pengembangan rumput laut di Indonesia. “Sebagai upaya akselerasi investasi dan pengembangan usaha rumput laut dari hulu dan hilir,” kata Luhut secara online. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *