BEI Gandeng UNU Yogyakarta untuk Gaungkan Gerakan Santri Berani Berinvestasi

YOGYAKARTA – Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta melakukan penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan Bursa Efek Indonesia (BEI). Penandatanganan MoU tersebut dilakukan Rektor UNU Yogyakarta Widya Priyahita Pudjibudojo dengan Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik di Hotel Swissbell.

Kedua Lembaga tersebut sepakat berkolaborasi menggaungkan gerakan Santri Berani Berinvestasi. Alasannya, UNU Yogyakarta menaruh perhatian serius terhadap minimnya pemahaman masyarakat. Terutama di kalangan santri dan pesantren soal investasi di pasar modal.

“Kerja sama antara UNU Yogyakarta dan BEI tersebut menjadi titik awal bagi UNU untuk menggaungkan literasi investasi kepada kaum santri dan pesantren,” kata Widya, Sabtu (3/9/2022).

Widya melanjutkan, keberadaan santri dan pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU) sangat besar. Potensi tersebut perlu dioptimalkan untuk kesejahteraan umat dan ekonomi Indonesia. Karenanya, UNU Yogyakarta mengajak para nahdliyin agar lebih massif dan profesional dalam bidang keuangan melalui Sharia Finance and Digital Economy (SHAFIEC).

Selain santri, lanjut Widya, UNU Yogyakarta juga memberikan pemahaman tentang investasi kepada para kiai. Sebab, dukungan para kiai terhadap santri yang akan ingin melakukan investasi sangat penting.

“NU juga mendorong kalangan pesantren agar lebih mandiri. Gerakan Santri Berani Berinvestasi akan digalakkan ke seluruh pesantren di Indonesia,” tegas Widya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, kerja sama dengan UNU Yogyakarta merupakan awal yang baik untuk menggaungkan investasi di Pasar Modal Syariah di kalangan pesantren dan santri. “Semoga, literasi tentang investasi ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan di kalangan pesantren mengenai pentingnya investasi di pasar modal,” imbuhnya. (*)