PTPN V Beri Asistensi Petani Mitra dalam Sertifikasi ISPO-RSPO
PEKANBARU – PT Perkebunan Nusantara V memberikan asistensi terhadap ratusan petani mitra dalam upaya mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Anak Perusahaan Holding Perkebunan Nusantara III Persero yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning Riau ini menargerkan tahun 2022 ini, para petani mitra mulai mengantongi RSPO dan ISPO.
“Dengan begitu, saudara-saudara petani yang menjadi mitra PTPN V akan mendapatkan harga premium dan meningkatkan pendapatan mitra,” kata Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa di Pekanbaru, Senin (13/6/2022).
Tahap pertama, lanjut Jatmiko, ada tiga koperasi unit desa (KUD) yang berlokasi di Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau yang mengikuti program sertifikasi ISPO dan RSPO. Tiga koperasi tersebut adalah KUD Karya Mukti dengan lahan seluas 874 hektare, Dayo Mukti di lahan seluas 706 hektare, dan KUD Tani Sejahtera dengan lahan seluas 856 hektare.
Ketiga koperasi tersebut sudah memasuki penanaman generasi kedua dengan usia tanaman sembilan tahun dan masuk kategori tanaman produktif dengan produktivitas mencapai 27 ton. Ketiganya akan menjadi mitra binaan perdana PTPN V yang melaksanakan sertifikasi ISPO dan RSPO.
Program serupa akan dilaksanakan berkelanjutan di seluruh KUD mitra binaan PTPN V dengan total luas lahan mencapai 56 ribu hektare.”Total luas lahan petani mitra yang menjalani sertifikasi RSPO dan ISPO perdana tahun 2022 ini mencapai 2.436 hektare. Secara bertahap, kita mendorong seluruh mitra binaan PTPN V menerapkan budidaya berkelanjutan dan lestari berstandar RSPO dan ISPO,” ungkapnya.
Beragam program guna memenuhi beragam syarat dalam memperoleh sertifikasi RSPO dan ISPO yang diusung perusahaan perkebunan milik negara direspons positif para petani mitra. Sejak 2021, perusahaan mendampingi para petani memenuhi beragam kriteria yang dibutuhkan dalam memperoleh sertifikasi tersebut. Mulai dari pelatihan manajemen kepengurusan koperasi, identifikasi bahaya dan resiko di tempat kerja, penanggulangan huru-hara, pencegahan kebakaran lahan, hingga perumusan perhitungan gas rumah kaca.
Seiring akselerasi standarisasi ISPO-RSPO, PTPN V juga mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para petani dalam mendongkrak produktivitas melalui peremajaan sawit.
Saat ini, PTPN V menjadi satu-satunya perusahaan milik negara yang berani menjamin produktivitas para petani mitra yang melaksanakan program peremajaan sawit rakyat (PSR) di atas rerata produktivitas nasional dengan menerapkan pola manajemen tunggal.
PTPN V tetap melibatkan para petani dalam pengelolaan kebun sawit. Mulai dari proses peremajaan sawit, penebangan sawit renta, pembersihan lahan, penanaman bibit sawit unggul tersertifikasi, pemeliharaan, hingga panen. Dengan cara begitu, diharapkan petani lebih mandiri secara pendapatan dan memperoleh tambahan skill (transfer knowledge).
Selama peremajaan sawit berlangsung, PTPN V menjamin pendapatan para petani melalui program padat karya serta mendukung petani mendirikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang disandingkan dengan program tanggung jawab sosial lingkungan atau TJSL. (*)