Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja Milik UAJ Jadi yang Tercanggih dan Modern

0
foto Univ atmajaya Jakarta

Rombongan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan kunjungan ke Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja, Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta.

JAKARTA – Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja (LEPSK) milik Prodi Teknik Industri Unika Atma Jaya (UAJ) Jakarta bisa dianggap sebagai salah satu laboratorium ergonomi yang tercanggih dan modern di Indonesia. Pada laboratorium tersebut, salah satu bidang kajian unggulan adalah antropometri, kajian mengenai dimensi tubuh manusia.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Program Studi Teknik Industri sekaligus Kepala Laboratorium Ergonomi Yanto, ST. MSc. PhD, saat menerima rombongan 14 orang para peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari berbagai bidang ilmu itu dipimpin Kepala Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar BRIN Nur Tjahyo Eka Darmayanti, MSi. Para peneliti BRIN yang hadir banyak yang sebelumnya dari Badan Standarisasi Nasional (BSN).

Kedatangan rombongan ini di Prodi Teknik Industri UAJ disambut Wakil Dekan Fakultas Teknik Dr. Ing Widodo Widjaja Basuki, Sek.Prodi Dr. Ir. Wibawa Prasetya, MM serta segenap staf asisten laboratorium.

Para peneliti yang datang diberikan pengenalan mengenai laboratorium dan peralatan yang banyak digunakan dalam penelitian terkait ergonomi. Di antaranya, alat ukur antropometri, Tobii eye-tracker, simulator kendaraan, ruang iklim, Electromyography (EMG), Farnsworth-Munsell 100 hue test.

Di Laboratorium Ergonomi dan Perancangan Sistem Kerja yang dikenal canggih dan modern tersebut, Yanto, PhD mengungkapkan bahwa selama hampir 15 tahun memimpin laboratorium tersebut, mereka fokus pada kajian antropometri sehingga laboratorium ini menjadi laboratorium ergonomi yang paling lengkap dan up-to-date yang untuk basis data antropometri populasi Indonesia dengan ribuan sampel yang sudah diambil.

“Basis data antropometri yang sudah dimiliki meliputi data antropometri balita, anak-anak, remaja, mahasiswa. Bahkan laboratorium ini juga sudah memiliki basis data untuk segmen orang tua (aging people), Wanita hamil (pregnant) dan petani Indonesia, sesuatu yang langka dan sulit diperoleh,” jelas Yanto, PhD.

Ia meneruskan, basis data tersebut diperoleh dari berbagai aktivitas penelitian baik yang dibiayai oleh Hibah DIKTI, hibah Internal UAJ, maupun penelitian mandiri oleh dosen dan mahasiswa.

Bahkan, lanjut Yanto, PhD, pada tahan 2011, bekerja sama dengan Laboratorium Faktor Manusia Universitas Indonesia (UI), laboratorium Ergonomi UAJ merupakan laboratorium pertama di Indonesia yang melaksanakan penelitian antropometri menggunakan alat ukur anthroscan (milik Lab. Faktor Manusia – UI) untuk memperoleh basis data anak-anak dan mahasiswa.

“Semua basis data antropometri untuk berbagai kelompok usia, gender dan profesi yang dimiliki bisa menjadi dasar dalam penentuan dimensi rancangan produk yang ergonomis. Bagi peneliti BRIN, khususnya dari Pusat Riset Teknologi Pengujian dan Standar data antropometri tersebut bisa menjadi dasar dalam merumuskan SNI sebagai acuan ukuran produk dan peralatan yang digunakan oleh populasi pengguna di Indonesia,” tegasnya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *