Politeknik Negeri Fakfak Sabet Penghargaan PDDIKTI Awards

0
SEVIMA PDDIKTI Awards

Direktur Politeknik Negeri Fakfak Muhammad Subhan, S. ST., M.T menerima penghargaan PDDIKTI Awards.

PAPUA BARAT – Politeknik Negeri Fakfak mendobrak stigma bahwa pendidikan tinggi terbaik di Indonesia umumnya berada di Pulau Jawa. Di penghujung 2021, Politeknik Negeri Fakfak memperoleh penghargaan PDDIKTI Awards dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Akun Resmi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) Kemdikbudristek menyatakan, penghargaan ini diberikan pada kampus yang pelaporan datanya tuntas 100 persen.

c mengatakan, penghargaan tersebut menjadi bukti bahwa pelayanan akademik Politeknik Negeri Fakfak merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.

“Karena pelaporan yang baik berarti aktivitas kuliah terlaksana dengan baik dan tepat waktu,” tegas Subhan, dalam Talkshow Komunitas SEVIMA, pekan lalu (02/12/2021).

Ditambahkan, pelaporan data pendidikan tinggi yang baik juga berperan dalam kelancaran mahasiswa dalam memperoleh ijazah dan aktivitas lainnya yang membutuhkan administrasi dari kampus. Seperti mendaftar CPNS dan meraih beasiswa.

“Dalam memimpin Politeknik Negeri Fakfak, saya ingin mendobrak stigma yang ada di publik bahwa pendidikan di Indonesia Timur identik dengan kurang berprestasi. Politeknik Negeri Fakfak bisa menjadi percontohan, sekaligus menjadi tantangan kami depan untuk menjadi lebih baik lagi. Harapannya, kampus ini dapat terus memajukan masyarakat Fakfak dan civitas akademikanya,” tegas Subhan.

Penghargaan PDDIKTI Awards 2021 menjadi spesial bagi Politeknik Negeri Fakfak. Dari sekitar 4.500 perguruan tinggi se-Indonesia, hanya 16 universitas dan 23 politeknik yang memperoleh penghargaan tersebut. Biasanya, penghargaan diberikan pada kampus besar, seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Politeknik Negeri Jakarta.

“Inilah yang ingin kami suarakan kepada masyarakat Papua dan Indonesia, ada politeknik negeri di Papua yang baru berdiri sembilan tahun, tetapi kualitasnya bisa diadu,” lanjut Subhan.

Subhan mengakui, menyelenggarakan pendidikan tinggi di Fakfak tidak mudah. Banyak tantangan tersendiri, seperti konektivitas internet yang kurang bagus dan kondisi geografis yang luas dan berbukit. Apalagi pada masa kuliah online seperti saat Pandemi COVID-19 ini, mahasiswa Politeknik Negeri Fakfak tersebar di penjuru Papua Barat.

Beruntung, tantangan tersebut bisa ditaklukkan Politeknik Negeri Fakfak dengan usaha kerasa dari semua komponen di kampus. Tiga strategi dilakukan Politeknik Negeri Fakfak. Pertama, memastikan komitmen dari semua komponen di kampus. Semua unsur civitas akademika harus mempunyai komitmen bersama dalam memberikan pelayanan yang lebih baik. Dosen berkomitmen mengajar, mahasiswa berkomitmen belajar dan mengumpulkan tugas kuliah.

“Komitmen dari masing-masing dosen, bagaimana melaksanakan pengajaran dan pembelajaran berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan, serta melaporkan data akademik secara tepat waktu,” jelas Subhan.

Kedua, memberikan penghargaan dan hukuman (reward and punishment). Perguruan tinggi, menurut Subhan, perlu mempunyai aturan dan memberikan reward bagi dosen atau unsur yang berprestasi, serata memberikan punishment bagi yang tidak sesuai ketentuan.

Kaitan dengan PDDIKTI Awards, pelaksanaan aktivitas kuliah dan pelaporan tugas dan administrasinya, ditarget Subhan tepat waktu. Jika memenuhi target diberi hadiah, jika tidak memenuhi diberi hukuman.

“Politeknik Negeri Fakfak menerapkan aturan dan memberikan reward bagi dosen atau komponen kampus yang melaksanakan kegiatan kampus dan melaporkan data tepat waktu. Ini sebagai motivasi. Selain itu, Politeknik Negeri Fakfak tidak segan-segan memberi punishment pada dosen dan mahasiswa yang tidak taat,” katanya.

Ketiga, Politeknik Negeri Fakfak menggunakan teknologi terkini dan mumpuni. Dengan memanfaatkan update teknologi, kampus dimudahkan  berkembang dan melakukan aktivitas akademiknya. Apalagi saat ini menghadapi Revolusi Industri 4.0.

Politeknik Negeri Fakfak, imbuh Subhan, tidak mau ketinggalan memanfaatkan teknologi walau berada di Indonesia Timur. Prestasi PDDIKTI Awards ini tidak bisa dilepaskan dari komitmen kuat Politeknik Negeri Fakfak dan penggunaan teknologi sistem akademik berbasis awan (Siakadcloud). Dengan berbasis awan, aktivitas akademik dan administrasi kampus terhubung otomatis dan bisa dilakukan mahasiswa dan dosen, kapan dan di mana saja. Termasuk saat belajar dari rumah karena pandemi.
“Jadi, jangan ragu-ragu menggunakan teknologi yang mumpuni dalam melakukan pengelolaan akademik di kampus. Politeknik Negeri Fakfak menggunakan sistem informasi akademik berbasis awan (Siakadcloud) yang memiliki fitur sinkronisasi otomatis ke Feeder PDDIKTI. Terpenting, dalam menghadirkan pelayanan pendidikan tinggi adalah komitmen memanfaatkan teknologi yang tersedia luas di era revolusi industri 4.0 ini,” katanya.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *