Telkomsel Dukung Digitalisasi Petani melalui Pengunaan Teknologi IoT untuk Pertanian Presisi

0

Digitalisasi sektor pertanian dikembangkan Telkomsel.

KARANGANYAR – Seiring kemajuan dan perkembangan teknologi, sebagai perusahaan yang selalu berinovasi melalui teknologi terkini, Telkomsel berkomitmen memberikan dampak sosial positif melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Kali ini, Telkomsel melalui program Baktiku Negeriku mendukung pembangunan Indonesia melalui teknologi dan konsisten menghadirkan program berbasis digital hingga ke wilayah pelosok.

Pada tahun ini, program Baktiku Negeriku menitik beratkan pada sektor pertanian dengan metode pertanian presisi yang merupakan sistem pertanian dengan input menggunakan teknik dan teknologi yang tepat untuk mengurangi masalah pemborosan sumber daya. Penerapan Internet of Things (IoT) pada sektor pertanian presisi menjadi gagasan baru yang harus dikembangkan dan tepat untuk direalisasikan di sektor pertanian melalui sebuah platform pertanian yang dimiliki. Yakni, Telkomsel Digital Food Ecosystem (DFE).

Telkomse DFE merupakan platform yang berfokus menjembatani teknologi yang memungkinkan praktik pertanian pintar melalui pertanian presisi, digitalisasi, data berbasis analitik, dan traceability untuk meningkatkan prodiktivitas, sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani, membuka transparansi pasar rantai pasokan, dan akses layanan keuangan.

Bertempat di GOR Desa Jati, Jaten, Karanganyar, Telkomsel menggelar pelatihan dan demo pertanian dengan teknologi Internet of Things (IoT). Hadir dalam acara tersebut, Head of Business and Growth Digital Food Ecosystem Telkomsel Maureen Imelda dan Pendiri Pendawa Kecana Multi Farm Gembong Danudiningrat. Acara ini diikuti ratusan petani dan jajaran pemerintah setempat.

General Manager Corporate Social Responsibility (CSR) Telkomsel Andry P. Santoso mengatakan, Telkomsel memberikan penyediaan digital center, pelatihan bagi para petani, serta bantuan teknologi IoT dibidang pertanian berupa pengujian kesuburan, monitoring budidaya, pengamatan kesehatan tanaman, serta penyiraman pupuk menggunakan drone.

“Ini semua merupakan salah satu wujud kepedulian Telkomsel terhadap para petani untuk mendorong ketahanan pangan Indonesia,” tegas Andry, Jumat (23/9/2022).

Pertanian presisi dengan memanfaatkan teknologi ini dilakukan di beberapa tempat. Seperti Sleman dan Demak. Hasilnya, bisa meningkatkan produktivitas lahan 4-7 %, menghemat biaya pupuk 50-90%, menghemat biaya tenaga 17%, dan hemat waktu pengerjaan 96 %.

“Telkomsel berharap program ini bisa mempertegas komitmen Telkomsel dalam membangun negeri melalui pemanfaatan teknologi di bidang pertanian dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyaarkat luas,” papar Andry.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *