Hasil RPUST IPCM, Kinerja Membaik, Bagikan Dividen 80 Persen
JAKARTA – PT Jasa Armada Indonesia Tbk. sukses menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Museum Maritim Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu (23/6/2022). Hasil RUPST, semua menyetujui laporan keuangan dan laporan tahunan 2021.
Selain itu, juga menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2021, penunjukan kantor akuntan publik (KAP), penetapan gaji/honorarium pengurus Perseroan, perubahan anggaran dasar Perseroan. Termasuk mengenai laporan realisasi penggunaan dana IPO serta paparan mengenai implementasi integrasi, harmonisasi dan sinergi kebijakan pengelolaan SDM Perseroan.
RUPST mencatat pada tahun 2021, emiten dengan kode saham IPCM ini berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 18% menjadi Rp 820 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 697 miliar. Peningkatan pendapatan yang diiringi efisiensi pada beban umum dan administrasi serta beban operasi lainnya memungkinkan IPCM berhasil mencapai lonjakan dalam kenaikan laba bersih sebanyak 70% menjadi Rp 136,5 miliar pada 2021.
RUPST menyetujui penetapan penggunaan laba Perseroan sebesar Rp 136,5 miliar tersebut, yaitu Rp 27,3 miliar digunakan untuk cadangan atau sebesar 20%. Sebelumnya, pada 24 Desember 2021, Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp 18,2 miliar atau Rp 3,44 per lembar saham. Sedangkan pembagian dividen tunai diputuskan sebesar Rp 91,1 miliar atau Rp 17,27 per lembar saham. Dengan demikian total dividen yang dibagikan sebesar 80% dari laba Perseroan, yakni sebesar Rp 109,3 miliar atau Rp 20,71 per lembar saham untuk pembagian dividen final kepada pemegang saham.
Direktur Utama IPCM Amri Yusuf menyatakan, kinerja keuangan yang meningkat tajam pada 2021 memungkinkan IPCM melakukan pembagian dividen tahun ini sebesar 80%.
“Menunjukkan apresiasi serta komitmen Perseroan kepada pemegang saham dan investor yang selalu memberikan dukungan kepada IPCM. Dengan pertumbuhan kinerja yang stabil, dalam 5 tahun terakhir Perseroan secara konsisten melakukan pembagian dividen dengan dividend payout ratio di kisaran 75%-80% pada tiga tahun terakhir,” papar Amri, usai RUPST.
Dalam agenda laporan penggunaan dana hasil IPO disampaikan, dari total dana hasil penawaran umum Rp 43,9 miliar, sudah digunakan untuk modal kerja, sebanyak Rp 227,2 miliar telah direalisasikan untuk pembangunan empat kapal tunda. Sedangkan Rp 90,5 miliar dialokasikan untuk pembangunan satu kapal tunda dan tiga kapal pandu. Dari jumlah itu, masih ada sisa Rp 77,7 miliar. Selanjutnya, Perseroan akan menggunakan untuk kebutuhan investasi lainnya pada tahun 2022.
“Sejalan bertambah besarnya Pelindo pasca merger, IPCM memiliki cakupan wilayah yang semakin luas yang memberikan peluang yang besar bagi Perseroan meningkatkan volume bisnisnya. Pada 2021, Perseroan beroperasi di 12 pelabuhan di berbagai wilayah di Indonesia serta berhasil menambah berbagai proyek dan klien di luar grup Pelindo,” jelas Amri.
Tahun 2021 lalu, IPCM menjalin serangkaian kerja sama baru, termasuk dengan PT Jawa Satu Power, PT Pelindo Marine Service, PT Krakatau Bandar Samudera, PT Pelabuhan Bukit Prima, dan PT Langlang Laju Layang. Baru-baru ini, IPCM juga menambah kerja sama penyediaan kapal tunda untuk pelayanan jasa penundaan kapal di wilayah kerja perairan ship to ship (STS) Nipa, Batam.(*)