PT HKI Manfaatkan Metode Fotogrametri Dalam Memantau Kondisi Fisik di Lapangan

0

Tim survey lapangan PT HKI.

JAKARTA – PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), anak perusahaan PT Hutama Karya (Persero) konsisten menerapkan pengunaan teknologi terbaru dalam pekerjaan di lapangan. Saat ini, HKI tengah menggunakan metode fotogrametri dalam membantu survey di lapangan dan memantau progres fisik pekerjaan di lapangan.

Penggunaan fotogrametri pada HKI tersebut sudah dimulai sejak pertengahan tahun 2021. Dalam konteks survey awal kontur di lapangan, penggunaan fotogrametri mampu memangkas waktu survey manual yang mencapai hingga 9 jam per 1,5 kilometer menjadi 1 jam per 1,5 kilometer.

Penggunaan fotogrametri sangat efektif untuk membantu survey konvensional. Untuk penggunaan pemantauan progres sendiri, HKI mengandalkan fotogrametri di proyek Tol Bengkulu – Taba Penanjung yang sudah rampung dibangun. Fotogrametri membantu menghadirkan kondisi fisik proyek Tol Bengkulu – Taba Penanjung terbaru secara 3D visual.

Saat ini, untuk memaksimalkan penggunaan fotogrametri, HKI sedang memusatkan penggunaan fotogrametri di proyek Tol Binjai – Pangkalan Brandan. Rencananya, fotogrametri tersebut digunakan untuk menghitung volume timbunan tanah (subgrade) hingga top subgrade yang nantinya bakal dikombinasikan dengan pengukuran konvensional untuk memperoleh elevasi rencana.

“HKI tengah mencoba menerapkan fotogrametri dalam perhitungan volume timbunan tanah di Proyek Tol Binjai-Pangkalan Brandan. Metode fotogrametri ini tetap perlu disandingkan dengan cara pengukuran manual untuk memastikan akurasinya,” kata Direktur Operasi III HKI Selo Tjahjono, Sabtu (11/06/2022).

Fotogrametri merupakan metode survey secara digital dengan memanfaatkan foto udara dan aerial surveying yang mengacu pada ground control point. Cara kerjanya menggunakan drone dengan spesifikasi khusus. Metode ini bisa merepresentasikan bentuk, ukuran, dan posisi suatu benda pada koordinat ruang, dengan mengukur lintang, garis bujur, dan ketinggian.

Hasil dari fotogrametri tersebut adalah 3D point cloud yang nantinya diolah menjadi digital elevation model (DEM) dan orthophoto, yakni foto udara yang dikoreksi secara geometris. DEM bisa digunakan untuk mendapatkan kontur eksisting dari pengukuran after clearing. Sedangkan orthophoto bisa digunakan untuk membantu memvisualisasikan kondisi area yang sulit dijangkau dengan survey konvensional. Intinya, fotogrametri bisa menggambarkan topografi dan kondisi eksisting suatu wilayah.

Metode fotogrametri merupakan metode yang tidak terpisahkan dari Building Information Modelling (BIM). Hasil dari fotogrametri tersebut diolah menggunakan perangkat lunak khusus dan menjadi data untuk pengolahan informasi lapangan di BIM.

Penggunaan BIM di HKI mulai dirintis pada tahun 2020. Selain BIM, HKI juga menerapkan penggunaan Enterprises Resources Planning (ERP) dengan platform SAP. Penggunaan teknologi merupakan langkah pasti HKI untuk menjadi perusahaan konstruksi terintegrasi terkemuka di Indonesia.

Sejauh ini, HKI mengerjakan sejumlah seksi Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Di antaranya, Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 65 kilometer, Tol Padang-Sicincin sepanjang 37 kilometer, Tol Binjai-Pangkalan Brandan Zona 2-4 sepanjang 46 kilometer, dan Tol Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 kilometer.

Pada tahun 2022 ini, HKI menyelesaikan Tol Binjai-Pangkalan Brandan (Binjai-Stabat) sepanjang 11,3 kilometer dan Tol Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 17,6 kilometer. Ruas JTTS lain yang diselesaikan HKI adalah Tol Palembang-Indralaya, Tol Medan-Binjai, dan Tol Pekanbaru-Dumai. Ke depan, HKI masih fokus membangun infrastruktur khususnya jalan tol dan jembatan.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *