Tahun 2021, Antam Catatkan Nilai Penjualan Rp 38,44 Triliun

0

Gedung kantor pusat PT Aneka Tambang Tbk.

JAKARTA – Sepanjang 2021, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) membukukan laba bersih Rp 1,86 triliun. Selain itu, BUMN ini mendapatkan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp5,71 triliun.

Sekretaris Perusahaan Antam Yulan Kustian mengatakan, pencapaian kinerja positif tersebut, tidak lepas dari upaya perseroan melakukan inovasi produksi dan penjualan dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi, dan penjualan, serta implementasi kebijakan strategis dalam pengelolaan biaya yang tepat dan efisien.

“Di tengah volatilitas kondisi normal baru pandemi Covid-19, Antam mampu menjaga kesinambungan produksi dan penjualan pada tingkat yang optimal melalui penerapan protokol kesehatan yang tepat dan konsisten, sehingga performa profitabilitas Perusahaan terjaga tetap solid,” kata Yulan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/03/2022).

Yulan meneruskan, pada tahun 2021, EBITDA perseroan tumbuh 79 persen dibandingkan 2020 yang mencapai Rp 3,19 triliun.

Melalui implementasi best business practices yang didukung setiap insan Antam pada 2021, perseroan mampu mencatatkan nilai penjualan sebesar Rp 38,44 triliun, tumbuh 40 persen year over year (YoY) jika dibandingkan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp 27,37 triliun.

Sejalan dengan upaya pengelolaan biaya beban pokok penjualan dan usaha yang optimal, laba kotor perusahaan tumbuh 42 persen (YoY) pada tahun 2021 dengan capaian laba kotor sebesar Rp 6,36 triliun.

Laba usaha Antam pada tahun 2021 tercatat Rp 2,74 triliun. Artinya, naik 35 persen dibandingkan laba usaha tahun 2020 sebesar Rp 2,03 triliun. Capaian positif laba kotor dan laba usaha, perseroan mendukung pencapaian laba bersih Antam tahun 2021 sebesar Rp 1,86 triliun atau tumbuh 62 persen jika dibandingkan laba bersih pada periode 2020 sebesar Rp 1,15 triliun.

Implementasi strategi operasional yang tepat mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi utama Antam yang berbasis pada komoditas nikel, emas, dan bauksit. Ini tercermin pada posisi arus kas bersih perusahaan yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2021 sebesar Rp 5,04 triliun, tumbuh signifikan dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp 2,22 triliun.

Pertumbuhan arus kas bersih dari aktivitas operasi perseroan memperkokoh kenaikan bersih kas dan setara kas yang berhasil dihasilkan selama 2021 sebesar Rp 1,09 triliun atau meningkat 152 persen dibandingkan kenaikan bersih selama tahun 2020 sebesar Rp 432,84 milyar. Hal tersebut memperkokoh struktur keuangan Antam yang tercermin dari saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 2021 sebesar Rp 5,09 triliun.

Penguatan struktur keuangan Antam pada tahun 2021 tercermin pula dari penurunan posisi liabilitas perusahaan. Tercatat sepanjang 2021, perusahaan mampu menurunkan tingkat liabilitas hutang berbunga yang terdiri dari pinjaman bank jangka pendek, hutang obligasi, dan pinjaman investasi (jangka pendek & panjang) sebesar total Rp 1,72 triliun.

Tingkat pinjaman berbunga Antam pada akhir 2021 mencapai Rp 5,87 triliun atau turun 33 persen dari posisi pinjaman pada periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 7,59 triliun.

Apresiasi atas pengelolaan kinerja keuangan Antam yang baik tercermin pula dari pencapaian corporate credit rating S&P Global Antam tahun 2021 dengan rating B+/outlook stable, serta bisa mempertahankan peringkat korporasi dan obligasi berkelanjutan I Tahun 2011 yang dilakukan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan rating idA/outlook stable.(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *