Ramai-Ramai Tingkatkan Kompetisi Diri, Belajar Bahasa Asing dengan Aplikasi Duolingo
JAKARTA – Orang Indonesia rata-rata menghabiskan waktu belajar Bahasa melalui aplikasi Duolingo selama 19,5 menit per hari. Hal tersebut menunjukkan orang Indonesia memiliki keinginan meningkatkan kompetensi diri dengan memanfaatkan waktu senggang mereka untuk belajar bahasa.
Seperti diketahui, Duolingo menggunakan pendekatan unik dalam membantu penggunanya belajar bahasa yang diinginkan. Aplikasi ini menerapkan metode gamifikasi yang dikombinasikan dengan video dan visual, sehingga membuat proses belajar terasa lebih mudah dan menyenangkan.
Selain itu, aplikasi ini mengadopsi kurikulum yang selaras dengan standar internasional dan berdasar pada metodologi yang terbukti mendorong ingatan jangka Panjang. Terlebih pada tiap materi yang disajikan dalam aplikasi ini hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk diselesaikan, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif mengingat pengguna tidak perlu menginvestasikan waktu yang terlalu banyak.
Belajar bahasa asing memberikan berbagai manfaat setiap individu. Seiring misi mengembangkan pendidikan terbaik di dunia dan memberikan akses bagi siapa saja, Duolingo mendemokratisasi pembelajaran bahasa asing dan memungkinkan penggunanya meningkatkan kompetensi mereka dengan mempelajari bahasa yang diinginkan tanpa ada batasan ruang dan waktu.
“Bahasa populer yang paling banyak dipelajari orang Indonesia di Duolingo antara lain Bahasa Inggris, Spanyol, Jepang, dan yang paling diminati saat ini adalah Bahasa Korea,” ungkap Luis von Ahn, CEO Duolingo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/03/2022).
Menurut Luis, seiring fenomena Korean Wave atau Hallyu yang mempengaruhi hampir seluruh aspek hiburan, jumlah orang yang ingin belajar Bahasa Korea juga meningkat. Terutama di Indonesia. Melihat pengaruh Korean Wave, belajar bahasa asing bisa menjadi langkah awal bagi generasi muda meningkatkan kompetensi dan beradaptasi dengan tren global.
“Dahulu, mempelajari bahasa asing membutuhkan kelas, CD, atau tutor yang mahal. Tampaknya selalu tidak adil, karena hanya mereka yang memiliki uang yang memperoleh pendidikan yang baik. Sementara mereka yang tidak memiliki uang hampir tidak bisa belajar membaca dan menulis. Ide ini menjadi misi perusahaan kami, mengembangkan pendidikan terbaik di dunia dan menjadikannya tersedia secara universal,” tegasnya.
Dengan pelajaran yang berfokus pada kehidupan sehari-hari, misal cara memesan makanan di restoran, bepergian ke kota-kota baru, dan berada dalam pertemuan keluarga, otomatis– pelajar mendapatkan berbagai kosa kata dan tata bahasa yang diperlukan guna mencapai tujuan mempelajari bahasa asing melalui latihan soal yang bervariasi dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara.
“Saya belajar bahasa Korea di Duolingo untuk membantu saya memahami lirik lagu dan makna aslinya. Duolingo membantu saya untuk belajar Bahasa Korea dengan cara yang menyenangkan, sehingga saya bisa memahami dan mengingat pelajaran lebih baik,” ungkap Dewinta Anggesti, salah satu pelajar Bahasa Korea di Duolingo.(*)