Aplikasi Buatan Mahasiswa UNY, Mudahkan Guru SD Mengajar dengan Funteach

0

Farah Nabila Nur Afifah sedang mencermati aplikasi Fun Teach yang diperuntukkan bagi guru SD.

YOGYAKARTA – Kegiatan belajar dari rumah menimbulkan tantangan beragam pada guru. Hambatan yang muncul seperti kapasitas guru dalam kemampuan mengajar, metode pembelajaran yang digunakan, fasilitas sekolah, dan kondisi lingkungan rumah siswa mendorong para guru bisa menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi.

Pemanfaatan teknologi mengharuskan guru memiliki penguasaan dan pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT). Beberapa aspek kompetensi ICT guru yang menjadi perhatian adalah penguasaan perangkat, pemahaman desain pengembangan bahan ajar dan metode penggunaan perangkat ICT di kelas.

Di sisi lain, penelitian Kemendikbud terkait metode pembelajaran yang diterapkan di 350 sekolah dasar (SD) dalam Program Kinerja dan Akuntabilitas (KIAT) guru tahun 2020, diperoleh hasil bahwa 84% dari keseluruhan guru hanya memanfaatkan aplikasi WhatsApp (WA), 58,80% guru memberikan soal, 17, 10% tidak terjadi proses belajar mengajar, dan hanya 12% yang membuat video pembelajaran.

Padahal, pemanfaatan variasi media pembelajaran menjadi hal yang penting, mengingat karakter siswa sekolah dasar yang senang bermain, suka tantangan, dan menyukai pembelajaran yang menyenangkan.

Persoalan tersebut mendorong sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengembangkan Fun Module Teacher Learning (Funteach) berbasis edutainment. Tujuannya, meningkatkan kompetensi ICT bagi guru SD. Kelompok mahasiswa UNY tersebut adalah Nur Raisah dan Risha Setyawati dari Prodi PGSD, Auliyah Lisyuffah Riuddani Prodi PGPAUD, Farah Nabila Nur Afifah dari Prodi Teknologi Pendidikan serta Muhammad Nurwidya Ardiansyah, Prodi Teknologi Informasi.

Nur Raisah mengatakan, pembuatan Funteach ini dilatarbelakangi banyaknya guru SD yang hanya menggunakan satu media tanpa adanya variasi media pembelajaran yang lain.

“Ini berdampak pada para siswa yang merasa bosan dan kurang motivasi mengikuti proses pembelajaran,” ungkap Nur Raisah, pekan lalu.

Padahal, lanjut Nur Raisah, jika ditinjau lebih dalam banyak aplikasi yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran yang seharusnya dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Risha Setyawati menambahkan, produk e-modul Funteach diharapkan menjadi pedoman pembelajaran bagi guru SD dalam meningkatkan kompetensi ICT. Harapannya, para guru SD mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mampu dalam membuat media pembelajaran menarik yang terintegrasi dalam teknologi.

“Materi dalam e-modul tidak hanya dapat digunakan saat pembelajaran daring, namun bisa diterapkan saat pembelajaran luring melalui penayangan secara klasikal,” jelasnya.

Muhammad Nurwidya Ardiansyah menambahkan, pemilihan media yang digunakan dalam membentuk e-modul adalah berdasar pada pertimbangan efesien, efektif, biaya, dan kemudahan mengakses.

“Berdasarkan kriteria tersebut, dipilih website lokal berbasis Html5 dimana E-modul bisa dibuka dengan cara membuka file index.html pada folder hasil ekstrak e-modul” kata Nurwidya.

Selanjutnya, aplikasi Flip Builder sebagai alternatif lain dalam membuka E-modul. Proses pendistribusian produk menggunakan dua cara, yaitu online melalui google drive dan offline melalui flashdisk.

Menurut Nurwidya, tim menggabungkan bahan-bahan yang sudah terkumpul berupa soal evaluasi dan penilaian diri berupa quizizz serta video materi pembelajaran yang bisa diakses langsung mapun melalui url link youtube funteach. Desain produk berupa PDF dan bahan bahan yang terkumpul diintegrasikan ke dalam pdf yang dikonversikan menjadi website lokal berbasis Html5. E-modul bisa dibuka dengan cara membuka file index.html pada folder hasil ekstrak e-modul. Selanjutnya tim mengoreksi ulang e-modul hasil pengembangan sebelum divalidasi.

Karya ini berhasil meraih dana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora tahun 2021. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *